Bupati Orideko: Kota Waisai Didorong Jadi Pusat Pariwisata dan Perikanan

Bupati Orideko I Burdam/foto: RajaAmpatnews
Bupati Orideko I Burdam/foto: RajaAmpatnews
banner 120x600

Saunek, RajaAmpatNews— Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, menyampaikan arah kebijakan pembangunan lima tahun ke depan dengan fokus utama pada penataan Kota Waisai dan penguatan sektor pariwisata serta perikanan yang menjadi andalan daerah.

Dalam wawancara dengan RajaAmpatNews di Saunek-Waigeo Selatan, Rabu (30/7/2025) usai penyerahan ADD tahap II dan III serta DDS tahap I Tahun 2025 untuk empat distrik di kisaran Waigeo, Bupati menegaskan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Raja Ampat tengah menggerakkan langkah konkret untuk mewujudkan visi “Raja Ampat Bangkit”, dengan titik fokus pada penataan kota dan optimalisasi aset-aset pemerintah daerah.

“Kita ingin wajah Kota Waisai menjadi lebih bersih, tertata, dan berfungsi sebagai pusat pariwisata bahari yang layak. Selama ini Raja Ampat hanya dikenal namanya saja, tapi hasil riil dari sektor pariwisata dan perikanan belum maksimal,” ujar Orideko.

Bupati mengkritisi kondisi aset Pemda yang selama ini dikuasai oleh pihak-pihak tertentu dan tidak difungsikan optimal. Ia menegaskan akan menertibkan semua aset, termasuk yang berada di pusat kota seperti sekolah dan perkantoran.

Selain itu, pemerintah juga tengah menggagas pembangunan kota baru di sekitar wilayah Waiwo dan Teluk Kabui, yang dirancang untuk mengejar ketertinggalan dari daerah wisata lainnya seperti Labuan Bajo.

“Dulu kita lebih maju dari Labuan Bajo, tapi sekarang kita tertinggal jauh. Kalau tidak kita rombak, kita akan terus begini-begini saja,” ungkapnya.

Suasana Jalan 30 Kota Waisai/Foto: RajaAmpatNews

Bupati juga menekankan pentingnya pelimpahan kewenangan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat ke Pemerintah Daerah agar potensi PAD dari sektor pariwisata dan perikanan dapat dimaksimalkan.

“Kalau kewenangan tidak dilimpahkan, kita akan terus tergantung pusat. Padahal potensi kita sangat besar, bisa ratusan miliar kalau dikelola baik,” tegasnya.

Terkait pengembangan infrastruktur pendukung, Bupati menyampaikan rencana membangun Tempat Pendaratan Ikan (TPI) dan Tempat Pelelangan Ikan di Waisai, sebagai bagian dari optimalisasi sektor perikanan.

Ia juga mengungkap rencana membentuk sistem pelabuhan terpadu, dengan dua titik utama di Jefman dan Waisai, yang akan menjadi tempat wajib lapor bagi kapal Penangkapan maupun Penampung Ikan yang hendak menuju kawasan Raja Ampat seperti Waigeo dan Misool.

“Kita siapkan infrastrukturnya terlebih dahulu. Semua kapal wajib lapor, kita bangun sistemnya supaya semua aktivitas penangkapan Ikan bisa dikontrol dari pusat-pusat ini,” jelasnya.

Bupati menambahkan bahwa pihaknya juga akan menggandeng investor dalam pengembangan kawasan Kota Baru, serta membentuk satuan khusus bernama Koperasi Merah Putih, yang akan mengelola dan mengembangkan sektor perikanan berbasis potensi kampung.

Tak hanya itu, Bupati juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di Kota Waisai.

“Saya harap masyarakat sadar. Pemerintah sudah siapkan tempat sampah, tapi masih banyak yang buang sembarangan. Kalau lingkungan kotor, itu menunjukkan kualitas hidup juga tidak sehat,” tegasnya.

Pemerintah berkomitmen melakukan pendekatan persuasif dan edukatif kepada masyarakat, agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat, mendukung citra Kota Waisai sebagai gerbang pariwisata Raja Ampat.

Writer: Dony KumuaiEditor: Petrus Rabu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page