Waisai, RajaAmpatNews – Pemerintah Kabupaten Raja Ampat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menurunkan alat berat untuk membuka akses jalan sekaligus membuat drainase darurat di belakang SD Negeri 29 Kompleks PLN, Kota Waisai.
Langkah cepat ini dilakukan menyusul hujan deras yang mengguyur Kota Waisai pada Selasa (23/9/2025) lalu, yang mengakibatkan longsor dan aliran air bercampur material tanah serta batu meluber ke permukiman warga hingga mencapai pagar sekolah.

Pantauan jurnalis Raja Ampat News di lapangan pada Sabtu (27/9/2025) menunjukkan, pengerjaan jalan dan drainase darurat tersebut membentang sepanjang kurang lebih 200 meter dengan mengerahkan satu unit ekskavator. Alat berat ini beroperasi selama dua hari untuk membuka jalur air dan akses jalan di sekitar kawasan sekolah.
Derasnya aliran air dari kaki gunung sebelumnya membuat sejumlah rumah warga terendam lumpur dan material longsoran. Pagar sekolah yang berada di jalur aliran air juga terancam ambruk akibat terus menerus diterjang arus.
Tindakan darurat ini langsung diawasi oleh pegawai BPBD Raja Ampat, Erna NacK, yang memastikan pengerjaan menggunakan alat berat berjalan lancar sehingga air hujan tidak lagi menggenangi kompleks sekolah. Langkah pembuatan jalan dan drainase ini juga menjadi jawaban atas permintaan warga yang sebelumnya telah dimuat Raja Ampat News beberapa hari lalu.

Selain penanganan di SD tersebut, pemerintah daerah melalui Tim Reaksi Cepat Penanganan Bencana terus melakukan aksi di titik lain. Hari ini, Sabtu (27/9/2025) tim yang terdiri dari BPBD, Satpol PP, TNI, dan Polri turun membantu masyarakat Kompleks Kobeoser untuk membersihkan got tersumbat yang selama ini menjadi penyebab genangan air saat hujan deras.
Meski penanganan darurat telah berjalan, warga tetap berharap pemerintah agar segera membangun drainase permanen di kawasan rawan banjir dan longsor. Mereka menilai, infrastruktur permanen sangat dibutuhkan agar bencana tidak terus berulang dan tidak lagi mengancam keselamatan warga maupun fasilitas umum.
“Kami berharap pemerintah bisa segera turun tangan. Drainase permanen sangat dibutuhkan agar bencana seperti ini tidak terus berulang. Kalau tidak, suatu saat nanti kerusakannya bisa lebih besar dan membahayakan anak-anak sekolah,” ungkap salah seorang warga di sekitar Kompleks Belakang SD 29 Waisai beberapa waktu lalu.

Bencana longsor dan banjir di Waisai menjadi pengingat penting bahwa keberadaan drainase, talud penahan tanah, dan jalur air yang memadai sangat dibutuhkan untuk melindungi warga serta fasilitas umum dari ancaman bencana di tengah intensitas hujan yang masih tinggi.
Writer: Dony Kumuai II Editor: Petrus R