“Kami semua berharap proses hukum berjalan seadil-adilnya. Atas nama warga Maluku, kami meminta TNI AL memastikan pelaku dihukum seberat-beratnya,” tegas Aloysius.
SORONG, RAJAAMPATNEWS- Keluarga Kesia Irena Yola Lestaluhu (20), korban pembunuhan oleh oknum TNI AL berinisial A (23) di Pantai Saoka, Kota Sorong, Papua Barat Daya, menggelar aksi bakar lilin dan doa bersama di depan kantor Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal), Sabtu (18/1/2025).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan moral dan harapan terhadap keadilan bagi almarhum Kesia.
“Berdasarkan permintaan orang tua korban yang bertepatan dengan hari ketujuh meninggalnya Kesia, kami menyalakan lilin dan berdoa bersama untuk almarhum. Kasus ini kami kawal sejak awal, dan sebagai pengurus Pulau Ambon dan Maluku, kami berkomitmen mengawal hingga pemeriksaan tuntas,” ujar Aloysius, Ketua Perkumpulan Keluarga Pulau Ambon (PKPA) Papua Barat Daya.
Aksi bakar lilin ini berlangsung sekitar pukul 18.30 WITA di depan kantor Pomal Sorong. Menurut Aloysius, banyak warga Maluku yang turut serta dalam aksi damai tersebut.
“Kami, pengurus, hadir di Polres dan Pomal, serta mendampingi keluarga korban melalui kuasa hukum yang telah ditunjuk. Hari ini kami berdoa dan menyalakan lilin agar almarhum dapat damai dan tenang,” jelasnya.
Harapan Keluarga untuk Keadilan
Aloysius menyatakan bahwa keluarga besar korban masih menunggu proses hukum berjalan dengan adil. Mereka berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
“Kami semua berharap proses hukum berjalan seadil-adilnya. Atas nama warga Maluku, kami meminta TNI AL memastikan pelaku dihukum seberat-beratnya,” tegas Aloysius.
Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam penanganan kasus ini. “Masalah seperti ini bisa menimpa siapa saja, sehingga keterbukaan sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi TNI AL,” tambahnya.

Permintaan Ibu Korban
Ibu korban, Aminah, meminta agar identitas pelaku diungkap secara jelas. Ia juga memprotes penyebaran foto-foto korban di media sosial, yang menurutnya mempermalukan keluarga.
“Saya minta wajah pelaku jangan ditutup dan namanya disebutkan secara lengkap. Foto anak saya sudah tersebar di mana-mana. Kenapa pelaku dilindungi?” ujar Aminah penuh emosi.
Aminah juga menjelaskan kondisi korban saat ditemukan, yang menunjukkan adanya luka-luka. “Ada luka memar di wajah anak saya dan luka berbentuk love di bagian belakang tubuhnya. Luka-luka ini menunjukkan tindakan pelaku yang keji dan tidak manusiawi,” ungkapnya.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, Kesia ditemukan tewas di Pantai Saoka, Sorong, pada Minggu (13/1/2025). Pelaku dan korban sempat melakukan hubungan seksual sebelum pelaku marah karena korban menghentikan aktivitas tersebut. Dalam keadaan terpengaruh alkohol, pelaku menikam korban menggunakan sangkur hingga tewas.
“Pelaku emosi saat korban menghentikan aktivitas seksual, sehingga ia mengambil sangkur dan menusuk korban,” ungkap Kasilitkrim PM-AL Lantamal XIV/Sorong, Mayor (PM) Anton Sugiharto di Sorong belum lama ini.