WAISAI, RajaAmpatNews – Pantai Waisai TorangCinta (WTC) di Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, akan menjadi saksi perhelatan akbar Festival Jejak Raja yang akandigelar pada 28–30 Agustus 2025. Festival ini menjadi momentum penting untuk menghidupkan dan memperkenalkan kembali kekayaan budaya Papua, khususnya di wilayah Papua Barat Daya, sekaligus memperkuat fondasi pembangunan pariwisata Raja Ampat yang kini mendunia.
Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam, S.IP., MM., M.Ec.Dev, didampingi Wakil Bupati, Drs. Mansyur Syahdan, M.Si, mengajak seluruh masyarakat Raja Ampat dan Papua Barat Daya untuk hadir memeriahkan acara tersebut.
“Kami dengan sukacita mengundang seluruh masyarakat Raja Ampat dan Papua Barat Daya untuk bersama-sama menghadiri Festival Jejak Raja. Mari kita rayakan kebersamaan ini dan tampilkan jati diri budaya kita kepadadunia,” ujar Bupati Orideko saat menyampaikan ajakan resmi dari Kantor Bupati Raja Ampat, Kamis (21/8/2025).
Festival ini direncanakan akan dihadiri langsung oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Fadlizon. Kehadirannya menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah pusat terhadap upaya pelestarian budaya daerah sekaligus dorongan moral bagi para seniman dan pegiat budaya di Papua Barat Daya.
Berbagai kegiatan menarik telah dipersiapkan untuk mengisi festival, mulai dari pentas seni tari dan folksong khas Papua, pelatihan kreasi limbah sampah, pelatihan melukis Papua, hingga pameran kerajinan tangan, UMKM lokal, dan aksesoris khas Papua.
Festival ini juga akan menampilkan program edukatif seperti dialog budaya, pemutaran film dokumenter, serta program Gemar Pangan Lokal dan Gemar Makan Ikan sebagai cerminan kehidupan masyarakat pesisir Papua.
Yang tak kalah istimewa, festival ini juga menghadirkan kolaborasi apik antara seniman dari Kota Sorong dan Kabupaten Raja Ampat, serta mendapatkan dukungan penuhdari Balai Budaya XXIII Papua Barat. Sinergi ini menunjukkan semangat bersama dalam melestarikan warisanbudaya sekaligus memperkuat identitas Papua di tengah arusglobalisasi.

Lebih dari sekadar pesta budaya, Festival Jejak Raja memiliki urgensi besar bagi perjalanan sejarah dan pembangunan Raja Ampat. Festival ini merupakan panggung untuk menggali kembali akar budaya dan sejarah yang menjadi indentitas masyarakat , sekaligus menjembatani warisan leluhur dengan perkembangan zaman.
Di tengah derasnya arus modernisasi, keberadaan festival ini menjadi benteng yang menjaga agar kearifan lokal tidak hilang, melainkan tetap hidup dan berkembang. Dari sisi pembangunan, festival ini memperkuat visi besar Raja Ampat sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Pariwisata Raja Ampat yang selama ini dikenal dengan panorama lautnya yang menakjubkan kini diperkaya dengan kekuatan budaya. Dengan demikian, wisatawan tidak hanyadatang untuk melihat keindahan bahari, tetapi juga untuk merasakan denyut kebudayaan yang tumbuh bersama masyarakatnya.
Inilah yang menjadikan pariwisata Raja Ampat semakin berkelanjutan, karena tidak hanya bertumpu pada alam, tetapijuga pada nilai sejarah, tradisi, dan kehidupan masyarakat.
Melalui Festival Jejak Raja 2025, Raja Ampat tidak hanya meneguhkan dirinya sebagai surga bahari, tetapi juga sebagai panggung budaya yang sarat makna. Festival ini adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan; sebuah perayaan yang menghidupkan kembali jejak sejarah sambil membuka jalan bagi pembangunan yang lebih berkelanjutan.
Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat berharap festival inimenjadi momentum kebersamaan untuk memperkuat persaudaraan, melestarikan budaya, dan mengokohkan posisi Raja Ampat di panggung dunia.
Dengan semangat ini, Raja Ampat bangkit bukan hanya dengan lautnya yang memikat, tetapi juga dengan budaya yang berakar kuat dan memberi warna bagi peradaban dunia.
#FestivalJejakRaja2025
(Petrus Rabu)