Waisai, RajaAmpatNews— Hasil seleksi Fasilitator Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) di Kabupaten Raja Ampat menuai penolakan dari Forum Pencari Kerja Orang Asli Papua (OAP) Raja Ampat.
Ketua Forum Pencari Kerja OAP Raja Ampat, Heriyanto Umpain di Kota Waisai, Rabu (13/8/2025), menyatakan pihaknya menolak hasil seleksi Koordinator Kabupaten, Fasilitator Kabupaten, dan Fasilitator Distrik yang diumumkan Tim Seleksi Universitas Khairun (UNKHAIR) Ternate. Menurutnya, proses seleksi yang berlangsung sejak 14 Juli hingga 11 Agustus 2025 tidak transparan dan sarat ketidakjelasan.
“Jadwal pengumuman seharusnya 11 Agustus, tetapi tiba-tiba diundur ke 13 Agustus tanpa alasan jelas. Kami juga menduga adanya intervensi dari kelompok tertentu yang memengaruhi kelulusan peserta,” tegas Heriyanto.
Heriyanto menilai pedoman pelaksanaan seleksi dari Kemendesa seharusnya menjadi acuan tetap, namun praktik di lapangan menunjukkan pelanggaran prosedur. Hal ini, katanya, mencederai rasa keadilan, terutama bagi putra-putri asli daerah yang mengikuti seleksi dengan penuh harapan.
“Sebagai anak negeri, kami sangat kecewa. Kami mengikuti tahapan seleksi di tanah sendiri, tetapi seakan diabaikan. Kami menolak hasil seleksi di Raja Ampat sampai ada klarifikasi resmi dari Tim Seleksi Kemendesa atau UNKHAIR Ternate,” ujarnya.
Dia menegaskan penolakan ini tidak menghalangi peserta di daerah lain untuk melanjutkan tahapan seleksi sesuai petunjuk Kemendesa. Namun, khusus Raja Ampat, Forum Pencari Kerja OAP menuntut evaluasi penuh dan kejelasan proses.
“Percuma teman-teman dari Raja Ampat ikut tes jika hasilnya sudah bisa ditebak. Ini soal keadilan dan penghormatan terhadap masyarakat akar rumput yang berhak mendapat kesempatan kerja,” tambah Heriyanto.
Hingga berita ini diterbitkan, Tim Seleksi UNKHAIR Ternate maupun Kemendesa belum memberikan tanggapan resmi atas tudingan dan penolakan dari Forum Pencari Kerja OAP Raja Ampat.