Semarak Karnaval Budaya Nusantara Sambut HUT RI ke-80 di Raja Ampat

Bupati Raja Ampat, Orideko I Burdam melepas peserta Karnaval Budaya dalam rangka HUT ke-80 RI di Raja Ampat, Selasa (12/8/2025)/dok. panitia
Bupati Raja Ampat, Orideko I Burdam melepas peserta Karnaval Budaya dalam rangka HUT ke-80 RI di Raja Ampat, Selasa (12/8/2025)/dok. panitia
banner 120x600

Di bawah kepemimpinan Bupati Orideko I. Burdam dan Wakil Bupati Mansyur Syahdan, Raja Ampat diharapkan tidak hanya mempesona lewat panorama alamnya, tetapi juga lewat kekayaan budaya yang menjadi denyut nadi kehidupan masyarakatnya. Dari sini, pesan Indonesia yang damai, kaya budaya, dan bersatu dalam keberagaman, mengalun hingga ke seluruh penjuru dunia.

Waisai, RajaAmpatNews – Derasnya hujan yang membasahi Kota Waisai sejak pagi hingga siang pada Selasa (12/8/2025) tak mampu memadamkan semarak warna-warni kostum dan denting irama tradisi yang menggema di sepanjang jalan. Satu per satu barisan peserta Karnaval Budaya Nusantara melangkah mantap, mengubah jalur lintasan yang basah menjadi panggung terbuka penuh pesona.

Karnaval yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia ini dimulai dari pelataran Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) dan berakhir di halaman Kantor Bupati Raja Ampat. Guyuran hujan yang turun sejak awal tak membuat langkah para peserta goyah. Dengan baju adat yang berat karena basah dan riasan yang mulai luntur, mereka tetap menampilkan atraksi budaya dari daerah masing-masing dengan penuh kebanggaan.

Sebanyak 38 tim ambil bagian, terbagi dalam dua kategori. Kategori umum diikuti oleh paguyuban, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Gabungan Organisasi Wanita (GOW), dan Dharma Wanita Persatuan (DWP). Sementara kategori pelajar diisi oleh siswa dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Peserta karnaval Budaya Nusantara dalam rangka HUT ke-80 RI di Raja Ampat saat tampil di finish -Halaman Kantor Bupati Raja Ampat/Foto. Dok. Panitia

Ketua Panitia HUT RI ke-80 Raja Ampat, Muhidin Tafalas, S.Hut., M.Si, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi budaya.

 â€śTema kami adalah “Keberagaman Budaya dan Tradisi Indonesia”. Peserta bebas mengangkat konsep budaya dari seluruh daerah di tanah air. Harapannya, penampilan mereka tidak hanya indah, tetapi juga mengandung pesan budaya lokal dan semangat persatuan,” ujarnya.

Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam, S.IP., MM., M.Ec.Dev, sebelum melepas rombongan karnaval, menyampaikan harapannya agar momentum ini dapat mempererat persaudaraan, menghidupkan gotong royong, dan menumbuhkan rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Peserta karnaval Budaya Nusantara dalam rangka HUT ke-80 RI di Raja Ampat melintasi jalan 30 Kota Waisai /Foto. Dok. Panitia

“Melalui kegiatan ini, kami ingin meningkatkan kekompakan masyarakat, membangkitkan kembali semangat nasionalisme, serta menyediakan ruang kreativitas dan hiburan. Semoga tradisi ini terus terjaga dan menjadi warisan positif bagi generasi mendatang,” tutur Ori, sapaan akrab Bupati Raja Ampat.

Dari busana adat berwarna mencolok, tarian daerah yang enerjik, hingga iringan musik tradisional yang menggetarkan langkah, setiap tim menghadirkan ciri khas masing-masing. Keberagaman itu berpadu dalam satu pawai, menegaskan bahwa semangat persatuan tidak akan luntur meski langit mengguyur hujan.

Suasana karnaval kali ini terasa istimewa—perpaduan warna-warni kostum, lantunan musik tradisional, dan tawa riang warga menciptakan lukisan hidup tentang Indonesia yang beragam namun tetap satu. Karnaval Budaya Nusantara di Waisai bukan hanya pesta mata, tetapi juga pesta hati yang merangkul semua lapisan masyarakat.

Peserta karnaval Budaya Nusantara dalam rangka HUT ke-80 RI di Raja Ampat saat tampil di finish -Halaman Kantor Bupati Raja Ampat/Foto. Dok. Panitia

Di tengah gelombang wisata dunia yang terus mengarah ke Raja Ampat, momentum ini semakin menegaskan posisi Waisai sebagai jendela pertama keindahan Indonesia di mata wisatawan mancanegara.

Di bawah kepemimpinan Bupati Orideko I. Burdam dan Wakil Bupati Mansyur Syahdan, Raja Ampat diharapkan tidak hanya mempesona lewat panorama alamnya, tetapi juga lewat kekayaan budaya yang menjadi denyut nadi kehidupan masyarakatnya. Dari sini, pesan Indonesia yang damai, kaya budaya, dan bersatu dalam keberagaman, mengalun hingga ke seluruh penjuru dunia.

Writer: Agustinus GunturEditor: Petrus Rabu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page