Sorong, RajaAmpatNews — Pemerintah Kabupaten Raja Ampat resmi menjalin kerja sama dengan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah, melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (26/7/2025). Kesepakatan ini bertujuan memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) Raja Ampat melalui jalur pendidikan tinggi.
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, dan Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UKSW serta jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat.
Dalam sambutannya, Bupati Orideko Burdam menyampaikan apresiasi atas kesediaan UKSW menjadi mitra strategis dalam peningkatan kualitas SDM. Menurutnya, meskipun Raja Ampat kaya akan sumber daya alam, potensi pariwisata, dan hasil laut, daerah ini masih menghadapi tantangan besar dalam hal ketersediaan tenaga profesional dan terdidik.
“Kalau tidak kita tanamkan dari sekarang, ke depan kita akan kekurangan SDM di Raja Ampat,” ujar Bupati.
Ia menambahkan, Pemkab Raja Ampat telah menggratiskan biaya pendidikan dari jenjang SD hingga SMA, dan kini saatnya membuka akses ke perguruan tinggi bagi putra-putri daerah.
Melalui kerja sama ini, Pemkab Raja Ampat akan membiayai penuh pendidikan mahasiswa yang dikirim ke UKSW. Fokus utama diarahkan pada program studi Kedokteran dan Pariwisata—dua bidang yang dianggap strategis dalam mendukung pembangunan daerah.
Bupati juga menekankan pentingnya pendampingan intensif, terutama bagi calon mahasiswa kedokteran yang harus melalui proses seleksi ketat.
“Kami ingin anak-anak kami tidak hanya diterima, tetapi juga didampingi hingga lulus dan kembali membangun Raja Ampat,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan kesiapan UKSW dalam mendukung penuh pengembangan SDM Raja Ampat. Saat ini UKSW memiliki 64 program studi, termasuk Kedokteran, Destinasi Pariwisata, dan Teknologi Informasi.
“Kami ingin menghasilkan dokter-dokter yang mampu membantu mengatasi persoalan kesehatan di Raja Ampat setelah lulus nanti,” ujarnya.
Ia juga memastikan bahwa UKSW akan memberikan pendampingan menyeluruh, mulai dari proses seleksi, tes akademik dan kesehatan, hingga pembinaan adaptasi sosial di lingkungan kampus. Kampus juga akan menyediakan fasilitas penjemputan, asrama, dan bimbingan khusus bagi mahasiswa asal Raja Ampat.
UKSW menargetkan dapat menerima hingga 100 mahasiswa dari Raja Ampat setiap tahun secara bertahap. Dalam waktu dekat, tim UKSW akan melakukan kunjungan langsung ke Raja Ampat untuk melakukan seleksi, pemetaan minat dan bakat, serta simulasi tes masuk sesuai ketentuan program studi.
Kolaborasi strategis ini menjadi tonggak penting dalam pembangunan masa depan generasi muda Raja Ampat. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan institusi pendidikan ternama, diharapkan lahir SDM unggul yang mampu membawa perubahan nyata bagi kemajuan daerah kepulauan ini.