Pastikan Fastel Berfungsi Baik, Diskominfo Monitoring Dari Distrik ke Distrik

Ket: Tim Monitoring Fasilitas Telekomunikasi Diskominfo Raja Ampat foto bersama masyarakat Kampung Go, Distrik Tiplol Mayalibit/Penta Nila J
Ket: Tim Monitoring Fasilitas Telekomunikasi Diskominfo Raja Ampat foto bersama masyarakat Kampung Go, Distrik Tiplol Mayalibit/Penta Nila J
banner 120x600

Waisai, RajaAmpatNews- Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik Raja Ampat melaksanakan monitoring dari distrik ke distrik di Raja Ampat guna mendata persoalan dan memastikan fasilitas telekomunikasi (fastel)  di kabupaten kepulauan tersebut berjalan dengan baik dan optimal.

Salah satu fastel yang dilakukan pemantauan tersebut adalah sarana BTS atau Base Transceiver Station yang dibangun Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di sejumlah distrik di Raja Ampat.

Monitoring tersebut dibagi dalam dua tim, yakni Tim Satu yang dipimpin Sekretaris Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Raja Ampat melakukan monitoring BTS di Pulau Waisai dan sekitarnya yang mencakupi  Teluk Mayalibit, Tiplol Mayalibit, Waigeo Timur, Wawarbomi, Waigeo Utara, Waigeo Barat Kepulauan, Waigeo Barat Daratan dan Distrik Meosmanswar, Senin (13/5/2024) sampai Selasa (14/5/2024).

Sedankan Tim Kedua dipimpin Kabid PDTI dan beberapa staf melakukan monitoring di Wilayah Misool dan sekitarnya. Tim tersebut memakan waktu kurang lebih enam hari di wilayah Misool.

Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Raja Ampat mengaku monitoring tersebut dilaksanakan karena banyaknya pengaduan masyarakat terkait kurang optimalnya fungsi BTS Bakti dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Raja Ampat akhir-akhir ini.

“Monitoring ini kami lakukan untuk mengidentifikasi masalah pada tower BTS karena banyak sekali laporan terkait gangguan jaringan telekomunikasi di kampung- kampung di Raja Ampat sehingga monitoring ini dilakukan bukan hanya wilayah Waigeo Saja melainkan di seluruh Raja Ampat,” ujarnya sebelum melepas Tim Monitoring.

Laporan Tim Monitoring I menenggarai ada beberapa kelurahan dan permasalahan yang ditemukan dilapangan. Di Kampung Go, Distrik Tiplol Mayalibit, misalnya jaringan telpon atau BTS Bakti hanya aktif pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIT sampai pukul 20.00 WIT, setelah itu non aktif dan berlangsung sudah cukup lama.

“Kalau cuaca kurang bagus, malah tidak berfunsi sama sekali,” ujar Sekretaris Kampung Go, Distrik Tiplol Mayalibit.

Hal serupa juga ditemukan di Kampung Waifoi, dimana BTS tidak aktif jika cuaca kurang mendukung atau musim hujan.

Sementara di Kampung Mumes yang selama ini tidak aktif tengah diperbaiki Tim Teknis dari Bakti Kominfo. Perbaiki itu mencakupi pergantian power suplai dari BTS tersebut.

Tidak saja di site-site diatas, di Kabare tepatnya di Site Kalisade, Tim Monitoring menemukan jaringan telepon tidak aktif selama satu tahun.

Sekretaris Diskominfoperstat Raja Ampat yang juga ikut serta dalam monitoring tersebut menjelaskan bahwa masyarakat sangat merespon baik dan terbuka dalam memberikat informasi tower BTS Bhakti Kominfo.

“Masyarakat Raja Ampat menyambut baik dan terbuka dalam memberikan informasi kondisi site”, jelas Sekretaris Diskominfo.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa  gangguan tower tidak bekerja maksimal dikarenakan batrei yang sudah tidak mampu bertahan selama 24 jam sehingga biasanya menunggu cuaca cerah (matahari) untuk dapar mengisi ulang energi pada batrai agar tower bisa berfungsi kembali.

Selain itu, site keeper belum sepenuhnya dibekali keahlian maintenance yang mumpuni.

Terkait persoalan yang ditemui Kadis Kominfo Raja Ampat, Frits Feliks Dimara mengaku akan melaporkan kepada Kementerian Kominfo di Jakarta agar segera diperbaiki guna menjawab kebutuhan telekomunikasi  bagi masyarakat Raja Ampat. (Penta Nila J/R4News)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page