Dinas Perikanan Hadirkan Demo Bongkar Pasang Mesin Tempel, Latih Nelayan Lebih Mandiri di Festival Gemar Ikan 2025

Ket: Demo bongkar pasang mesin tempel bagi masyarakat nelayan pada acara festival pesona dan gemarikan Raja Ampat yang berlangsung di Pantai WTC, Senin (20/10/2025)/Foto: Derek Mambrasar
Ket: Demo bongkar pasang mesin tempel bagi masyarakat nelayan pada acara festival pesona dan gemarikan Raja Ampat yang berlangsung di Pantai WTC, Senin (20/10/2025)/Foto: Derek Mambrasar
banner 120x600

WAISAI, RajaAmpatNews — Dalam rangkaian Festival Gemar Ikan 2025 yang berkolaborasi dengan Festival Pesona Raja Ampat, Dinas Perikanan Kabupaten Raja Ampat menghadirkan kegiatan edukatif berupa demo bongkar pasang mesin tempel bagi masyarakat nelayan. Kegiatan ini digelar di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Senin (20/10/2025), dan mendapat sambutan antusias dari masyarakat.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Perikanan, Nani Iriani Tamima, S.IP, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara Dinas Perikanan dan para penyuluh perikanan untuk meningkatkan keterampilan dasar nelayan dalam mengoperasikan dan merawat mesin tempel.

“Kami sengaja menghadirkan demo bongkar pasang mesin tempel ini agar para nelayan bisa memahami lebih dalam tentang cara perawatan dan perbaikan mesin. Selama ini banyak nelayan harus ke bengkel hanya untuk kerusakan kecil. Dengan pelatihan ini, kami harap mereka bisa lebih mandiri,” ujar Nani.

Ia menambahkan, sebagian besar masyarakat Raja Ampat—sekitar 75 persen—menggantungkan hidupnya pada sektor kelautan. Karena itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) nelayan menjadi hal yang sangat penting.

Ket: Demo bongkar pasang mesin tempel bagi masyarakat nelayan pada acara festival pesona dan gemarikan Raja Ampat yang berlangsung di Pantai WTC, Senin (20/10/2025)/Foto: Derek Mambrasar

“Kami ingin para nelayan tidak hanya tahu menggunakan mesin, tetapi juga bisa memperbaiki sendiri jika terjadi kendala ringan di lapangan. Ini tujuan utama dari kegiatan ini,” tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, mesin tempel yang digunakan untuk praktik merupakan milik warga yang sudah rusak, dan proses pembongkarannya dilakukan bekerja sama dengan Bengkel Enam Bersaudara yang menjadi mitra teknis kegiatan. Menariknya, proses pembongkaran mesin dilakukan oleh kelompok ibu-ibu nelayan, sedangkan pemasangan kembali dilakukan oleh bapak-bapak nelayan di bawah arahan instruktur.

Selain demo mesin tempel, Dinas Perikanan juga menghadirkan sejumlah kegiatan lain di arena festival, seperti pelayanan pembuatan Kartu Kusuka (Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan), pameran hasil olahan laut berupa abon ikan, stik ikan, dan kerupuk ikan, serta produk kerajinan eko print yang dibuat oleh kelompok mama-mama nelayan dari Distrik PAM dan Distrik Waigeo Selatan, Kampung Friwen.

“Tahun ini kami baru melatih eko print di dua distrik, dan hasilnya sudah bisa dipamerkan di festival ini. Bahkan beberapa produk sudah terjual. Ini bukti semangat masyarakat kita luar biasa,” ungkap Nani.

Ia berharap kegiatan seperti ini terus mendapat dukungan dari pemerintah daerah agar pengembangan kapasitas masyarakat nelayan—baik laki-laki maupun perempuan—dapat terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Kami berharap dukungan pemerintah tetap ada agar SDM masyarakat pesisir semakin maju dan berdaya saing,” tutupnya.

Melalui kegiatan edukatif dan inovatif ini, Dinas Perikanan Raja Ampat turut memberi warna tersendiri dalam kemeriahan Festival Gemar Ikan 2025 dan Festival Pesona Raja Ampat. Selain menjadi hiburan bagi masyarakat, kegiatan ini juga menjadi wadah pembelajaran bagi nelayan untuk lebih mandiri, produktif, dan berdaya saing di tengah besarnya potensi kelautan Raja Ampat.

Writer: Gusty G & Derek M II Editor: Petrus Rabu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page