Waisai, RajaAmpatNews — Kepala Dinas Sosial Kabupaten Raja Ampat, Martha Sanadi, S.Pd., M.Si., memberikan penjelasan resmi terkait proses penyaluran Dana Lansia atau Program Paitua yang merupakan program bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya. Dalam keterangannya, Martha menegaskan bahwa penyaluran bantuan tahun 2025 ini hanya diperuntukkan bagi penerima baru yang sebelumnya belum pernah menerima bantuan pada tahun-tahun sebelumnya.
“Penyaluran tahun ini hanya untuk 487 orang penerima baru. Jadi, mereka yang sudah menerima bantuan pada tahun 2023 maupun 2024 tidak lagi menerima tahun ini,” jelas Martha saat ditemui di Ruang kerja nya, Senin, (13/10/2025).
Ia menambahkan, penerima baru tersebut merupakan pengganti dari penerima sebelumnya yang sudah meninggal dunia, berpindah tempat, atau tidak lagi ditemukan pada saat pendataan ulang. Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi, terdapat sekitar 400 lebih nama baru yang dimasukkan untuk menggantikan penerima lama yang tidak memenuhi kriteria.

“Dalam SK tahun 2023–2024 itu ada beberapa nama yang sudah meninggal dunia atau tidak ditemukan. Nah, data itu kemudian digantikan oleh sekitar 400 orang baru yang sama sekali belum pernah menerima bantuan,” terangnya.
Martha juga menegaskan bahwa Program Paitua ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya di masa kepemimpinan Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Mossad, dan pelaksanaannya masih terus dievaluasi.
“Ini programnya Bapak Gubernur yang lama . Dan memang tahun 2025 ini tidak ada penambahan penerima baru dari pusat, karena pemerintah provinsi sementara melakukan evaluasi terhadap program tersebut,” ujar Martha.
Dirinya juga menyoroti pentingnya penyampaian informasi yang jelas kepada masyarakat, agar tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan. Menurutnya, beberapa lansia sempat datang ke lokasi penyaluran meski namanya sudah tidak tercantum dalam daftar penerima tahun ini.
“Kemarin saya sudah sampaikan ke teman-teman di lapangan dan juga kepada pihak bank agar menyampaikan informasi dengan benar. Kasihan, ada orang tua yang datang jauh-jauh padahal namanya sudah tidak ada di daftar, akhirnya mereka pulang lagi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat untuk memastikan terlebih dahulu nama penerima bantuan berdasarkan daftar terbaru yang telah diverifikasi oleh tim gabungan antara Dinas Sosial, Bapeder, dan pihak bank penyalur.
“Saya sudah tekankan, lihat dulu SK terbaru yang memuat 400-an nama baru itu. Jangan lagi berpedoman pada SK lama, karena yang lama sudah tidak berlaku, jika Bapak ibu Masyarakat yang ingin menyampaikan informasi ke Keluarga di Kampung masing-masing bisa datang langsung ke kantor dinas sosial untuk memastikan nama penerima agar tidak salah menyampaikan ke keluarga di kampung” jelas Martha.
Martha menutup keterangannya dengan memastikan bahwa proses penyaluran Dana Lansia tahun 2025 ini berjalan transparan dan sesuai ketentuan, dengan harapan program bantuan sosial tersebut benar-benar tepat sasaran kepada warga lanjut usia yang membutuhkan.
“Prinsip kami jelas, bantuan ini untuk mereka yang benar-benar layak dan belum pernah menerima sebelumnya. Semoga ke depan program ini terus diperbaiki agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Writer: Dony Kumuai II Editor: Petrus Rabu