Demi ANBK, Anak-anak SDI 05 Salio Tempuh Perjalanan Laut 5 Jam ke Waisai

banner 120x600

Waisai, Raja Ampat News – Delapan anak dari SD Inpres 05 Kampung Salio, Distrik Waigeo Barat Daratan, terlihat riang bermain di pinggiran jalan di Soembon, Kelurahan Warmasen, Distrik Kota Waisai, Minggu (28/9/2025). Meski tampak ceria, perjalanan panjang yang mereka lalui untuk tiba di Waisai menyimpan cerita perjuangan besar.

Didampingi guru pendamping, anak-anak tersebut meninggalkan Kampung Saleo sekitar pukul 11.00 siang. Lima jam kemudian, tepat pukul 16.00 sore, mereka akhirnya tiba di Waisai setelah menyeberangi laut dengan menggunakan dua perahu longboat bermesin 15 PK. 

“Kemarin kami berangkat dari sana jam 11 siang dan tiba di sini (Kota Waisai) jam 4 sore. Kami gunakan dua perahu 15 PK,” tutur salah satu siswa polos.

Perjalanan Saleo–Waisai hanya bisa ditempuh melalui jalur laut. Untungnya 

cuaca cukup bersahabat saat itu, sehingga perjalanan mereka lancar. Namun jika kondisi laut sedang tidak baik, risiko yang dihadapi anak-anak dan guru tentu sangat tinggi.

Kedatangan mereka ke Waisai bukan untuk belajar sehari-hari, melainkan mengikuti Ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)  gelombang ke-2 yang digelar di ibu kota kabupaten. Fenomena ini bukan hal baru. 

“Dua tahun lalu sekolah kami (SD Katolik) juga ada sekolah dari Waigeo Barat yang ikut ANBK di sekolah Katolik,” ungkap Medi, salah satu guru SD di Waisai, saat berbincang dengan Raja Ampat News.

Kondisi ini memperlihatkan wajah pendidikan Raja Ampat yang masih menghadapi tantangan serius, terutama bagi sekolah-sekolah di kampung terpencil yang belum memiliki fasilitas memadai untuk ujian berbasis komputer. 

Dinas Pendidikan dan instansi teknis terkait di Kabupaten Raja Ampat diharapkan segera mencari solusi terbaik agar anak-anak tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh dengan risiko tinggi hanya untuk mengikuti ujian nasional.

Writer: Agustinus Guntur II Editor: Petrus Rabu

You cannot copy content of this page