Waisai, RajaAmpatNews – Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Raja Ampat menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I Tahun 2025 di SD YPPK Santa Maria Regina Waisai, Jumat (26/9/2025).
Rakerda pertama tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Raja Ampat yang juga sebagai Ketua Umum LP3KD Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, yang diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Raja Ampat, Syamsudin Samuel Nimanuho, didampingi Ketua I LP3KD Raja Ampat, Johanes B. Rahayaan. Hadir pula Kepala Bimas Katolik Kemenag Raja Ampat, Samuel R. Helyanan, S.Fil, serta sejumlah badan pengurus LP3KD.
Dalam arahannya, Ketua I Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Raja Ampat, Johanes B. Rahayaan menyampaikan bahwa Rakerda I membahas program kerja LP3KD Raja Ampat Tahun 2026. Sesuai kesepakatan sebelumnya, masing-masing bidang diminta menyusun program dan kegiatan sesuai dengan kemampuan finansial organisasi.
Selain itu, Rakerda juga membahas revisi Surat Keputusan badan pengurus yang berjumlah sekitar 40 orang.
Rakerda tersebut juga sebagai persiapan menuju Pesta Paduan Suara Gerejani (Perparani) Katolik tingkat Provinsi Papua Barat Daya yang pertama di Kota Sorong pada 5–9 November 2025 turut menjadi agenda penting.
“Diharapkan melalui Rakerda I ini, LP3KD Raja Ampat semakin solid dan siap berkompetisi,” ujar Kepala Dinas Perindag, Syamsudin Samuel Nimanuho yang mewakili Bupati dalam kegiatan tersebut.

Syamsudin yang juga sebagai Ketua II LP3KD Raja Ampat tersebut menegaskan, Rakerda I harus selaras dengan hasil Rakornis LP3KD Provinsi Papua Barat Daya sehingga ada benang merah yang jelas antara program daerah dan provinsi. Samuel juga menyoroti pentingnya evaluasi badan pengurus agar organisasi keagamaan ini tetap berjalan baik sesuai harapan.
Senada dengan itu, Kepala Bimas Katolik Kemenag Raja Ampat yang juga Sekretaris Umum LP3KD Raja Ampat, Samuel R. Helyanan, S.Fil menambahkan, selain menyusun program kerja 2026, LP3KD Raja Ampat juga menyesuaikan diri dengan kemampuan anggaran.
“Ada beberapa mata lomba yang diputuskan dalam Perparani. Namun karena keterbatasan dana, Raja Ampat hanya bisa berpartisipasi pada beberapa lomba skala kecil,” jelasnya.
Dengan Rakerda perdana ini, LP3KD Raja Ampat berharap semakin siap menatap tahun 2026 sekaligus tampil maksimal dalam Perparani tingkat Provinsi Papua Barat Daya mendatang.
Writer: Petrus Rabu