Bupati Raja Ampat Peringatkan OPD: Segera Jalankan Program “Satu OPD Satu Distrik ”

Ket: Bupati Raja Ampat, Orideko I Burdam memimpin apel rutin ASN di Lingkungan Pemda Raja Ampat di Pantai WTC, Jumat (19/9/2025). Bupati Orideko mengingatkan pimpinan untuk melaksanakan program pendampingan "satu OPD satu distrik./Foto: Dok. RajaAmpatnews
Ket: Bupati Raja Ampat, Orideko I Burdam memimpin apel rutin ASN di Lingkungan Pemda Raja Ampat di Pantai WTC, Jumat (19/9/2025). Bupati Orideko mengingatkan pimpinan untuk melaksanakan program pendampingan "satu OPD satu distrik./Foto: Dok. RajaAmpatnews
banner 120x600

Waisai, Raja Ampat News – Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam, memberikan peringatan tegas kepada pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hingga kini belum menjalankan instruksinya terkait program “satu OPD satu distrik ”.

Dalam apel rutin ASN yang digelar di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Jumat (19/9/2025), Bupati menekankan pentingnya pendampingan OPD terhadap distrik untuk mempercepat pembangunan di tingkat kampung hingga kabupaten. “Pendampingan itu mencakup banyak hal untuk mempercepat pembangunan distrik dan kampung khususnya, tetapi juga Raja Ampat secara umum,” tegas Orideko.

Bupati menegaskan, instruksi tersebut telah lama disampaikan, namun hingga kini belum ada OPD yang benar-benar turun ke lapangan. Ia mengingatkan, pemerintah daerah tidak bisa hanya mengandalkan pendamping desa yang sebagian juga bertugas sebagai bendahara.

“Karena itu saya minta pimpinan OPD segera melaksanakan pendampingan sebagaimana sudah diarahkan,” ujarnya.

Selain itu, Bupati menyoroti keterlambatan laporan penggunaan Dana Desa (DDS) dan Alokasi Dana Desa (ADD). DDS tahap II dan III tahun 2024 serta ADD tahap I 2025 sudah dibagikan, namun laporan yang seharusnya diselesaikan pada 30 Agustus 2025 belum masuk, sehingga pencairan DDS 2025 terhambat.

“Terus terang, sampai hari ini DDS tahun 2025 belum dicairkan karena laporan belum ada. Saya sudah ingatkan dari kampung ke kampung, tapi sampai saat ini masih nihil,” ungkapnya.

Di akhir arahannya, Bupati menekankan tanggung jawab bersama dalam pembangunan daerah. “Kalau kampung gagal, maka distrik juga gagal. Dan kalau distrik gagal, maka bupati dan wakil bupati pun dianggap gagal. Kita semua gagal,” tandasnya.

Selain isu OPD dan DDS, Bupati juga menekankan kedisiplinan ASN dan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, khususnya di Kota Waisai. ASN diminta menjadi teladan dalam menjaga kebersihan kota, mendorong partisipasi masyarakat, serta disiplin dalam bekerja.

Beberapa kebijakan yang ditegaskan antara lain pengaktifan kembali kegiatan rutin “Jumpa Berlin” (Jumat Pagi Bersih Lingkungan), larangan penggunaan kendaraan dinas pada hari Jumat, serta penataan kota melalui pengawasan ketat terhadap tata ruang dan kebersihan. OPD yang jarang berpartisipasi dalam kegiatan kebersihan atau apel akan dikenai sanksi berupa pemotongan TPP.

Apel pagi yang dihadiri seluruh jajaran OPD, staf, dan pejabat eselon ditutup dengan aksi bersih lingkungan di sekitar WTC sebagai implementasi nyata instruksi Bupati.

Bupati Orideko menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan Raja Ampat bergantung pada sinergi seluruh OPD dan ASN. Dengan disiplin kerja, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap lingkungan, Waisai diharapkan menjadi kota yang tertata, bersih, dan nyaman, sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menghadirkan pelayanan yang nyata bagi masyarakat.

Writer: Agustinus Guntur II Editor: Petrus Rabu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page