Waisai, RajaAmpatNews– Pemuda Gereja se-lingkungan Alif Korere, Klasis Raja Ampat, menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Pemuda (LDKP) pada 12–13 September 2025 di Jemaat GKI Tabernakel Yenbekwan.
Kegiatan ini menjadi ajang penting dalam pembinaan kader pemimpin gereja masa depan dengan mengangkat tema “Pemuda yang Berkarakter Kristus Menjadi Teladan Bagi Semua Orang” (I Timotius 4:12) serta sub tema “Dengan pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan Pemuda Gereja Tahun 2025 PAM Se-lingkungan Alif Korere dipersiapkan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab terhadap pelayanan gereja dan menjadi teladan.”

Koordinator Seksi Pelayanan Persekutuan Anggota Muda (PAM) Klasis GKI Raja Ampat, Koresh Kelelufna, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pedoman pelayanan PAM GKI di Tanah Papua. LDKP menjadi wadah pembentukan mental, spiritual, dan karakter pemuda agar siap dipanggil sebagai pemimpin gereja maupun masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan pendidikan kader. Pemuda dituntut harus mengikuti supaya bagaimana kita mempersiapkan pemimpin yang lahir dari gereja. Bukan hanya pengetahuan, tapi juga sikap, sifat, dan mental yang siap dipakai sebagai seorang pemimpin,” jelas Koresh dalam arahannya.
Momentum LDKP semakin istimewa dengan hadirnya Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, yang turut membawakan materi kepemimpinan. Dalam kapasitasnya sebagai pelayan majelis jemaat GKI Alfa Omega Waisai dengan jabatan syamas, Orideko menegaskan bahwa pemuda gereja adalah generasi penerus yang harus memegang teguh nilai Kristiani di tengah masyarakat yang majemuk.
“Pemuda gereja adalah generasi penerus yang harus memegang nilai-nilai Kristiani dalam setiap aspek kehidupan. Saya berharap melalui kegiatan ini lahir pemimpin-pemimpin muda yang tidak hanya melayani di gereja, tetapi juga menjadi teladan di tengah masyarakat Raja Ampat,” ujar Orideko dalam sambutannya.

Koordinator Seksi Pelayanan PAM Klasis GKI Raja Ampat
Kehadiran Bupati dalam kegiatan ini sekaligus menunjukkan sinergi antara gereja dan pemerintah daerah dalam membentuk generasi muda yang tangguh, beriman, serta siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
Selama dua hari penuh, para peserta yang berasal dari berbagai jemaat di lingkungan Alif Korere dibekali dengan beragam materi. Mulai dari dasar-dasar kepemimpinan, manajemen organisasi, hingga pembentukan karakter yang berlandaskan iman Kristen. Selain penyampaian materi, kegiatan juga diisi dengan diskusi kelompok, praktik kerja tim, serta sesi refleksi rohani.
Metode pembelajaran ini dirancang agar peserta tidak hanya memahami teori kepemimpinan, tetapi juga mampu menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dalam pelayanan nyata di gereja maupun masyarakat. Dengan begitu, setiap pemuda diharapkan siap menjadi kader yang berintegritas, bertanggung jawab, dan memiliki kepekaan sosial.
Kegiatan LDKP 2025 ini mendapatkan apresiasi luas dari jemaat serta tokoh masyarakat setempat. Mereka menilai program ini penting karena mampu mencetak generasi muda yang disiplin, berkarakter, dan berorientasi pada pelayanan.
Panitia penyelenggara menambahkan bahwa LDKP akan dijadikan agenda tahunan sebagai bagian dari pembinaan berkelanjutan. Dengan adanya kesinambungan, diharapkan pemuda gereja tidak hanya menjadi penggerak pelayanan internal gereja, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan bangsa dengan tetap menjunjung tinggi nilai iman dan keteladanan.
Melalui LDKP 2025, pemuda gereja di lingkungan Alif Korere dipersiapkan untuk tampil sebagai pemimpin yang membawa semangat persatuan, pelayanan, serta mampu menjawab tantangan zaman.
Dengan semangat tema yang diusung, kegiatan ini diharapkan melahirkan kader-kader muda yang “berkarakter Kristus dan menjadi teladan bagi semua orang”, sesuai pesan iman yang menjadi dasar dari Latihan Dasar Kepemimpinan Pemuda. (Dony Kumuai)