Waisai, RajaAmpatNews – Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos, melakukan peninjauan Gedung Geopark Raja Ampat pada Kamis (11/9/2025), didampingi Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam, S.IP, MM, M.Ec.Dev, Plt. Sekda Papua Barat Daya, Drs. Yakob Karet, M.Si, Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Papua Barat Daya, Yusdi Lamatenggo, S.Pi, M.Si, Ketua MRP Papua Barat Daya, Alfons Kambu, serta sejumlah pejabat dari Raja Ampat.
Gedung Geopark ini dinilai Gubernur sebagai sarana penting untuk edukasi masyarakat dan wisatawan terkait kekayaan hayati Raja Ampat. Menurutnya, gedung ini memberikan gambaran menyeluruh tentang potensi alam, baik di daratan maupun di dasar laut, sehingga pengunjung yang tidak memiliki kesempatan menjelajah langsung ke lokasi-lokasi terpencil tetap bisa memahami keindahan dan sumber daya alam Raja Ampat.

“Wah, luar biasa. Bagi orang yang belum sempat kemana-mana, datang ke sini sudah cukup untuk menyaksikan sumber daya alam hayati yang ada di Raja Ampat. Tidak perlu ke lokus langsung, orang yang waktunya terbatas sudah bisa belajar di sini,” ujar Gubernur Elisa.
Ia menekankan bahwa Gedung Geopark harus tetap dirawat agar menjadi pusat pendidikan dan informasi bagi generasi mendatang.
Gubernur menegaskan tanggung jawab bersama antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan masyarakat dalam menjaga aset ini. Ia berharap dukungan dari pemerintah pusat dapat terus diberikan agar Gedung Geopark tetap berfungsi optimal sebagai sarana edukasi dan informasi.
“Ini tanggung jawab kita bersama. Kita lihat bersama pemerintah Kabupaten Raja Ampat, provinsi, dan kita berharap dukungan pemerintah pusat supaya gedung ini tetap hadir sebagai pusat pendidikan, pusat informasi, dan tetap dijaga,” tambahnya.

Terkait pengembangan pariwisata, Gubernur menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan terus memberi perhatian dan dukungan, khususnya bagi masyarakat lokal. Ia mengingatkan bahwa pembukaan potensi wisata harus tetap mengutamakan keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.
“Kita beri prioritas untuk masyarakat lokal. Jika masyarakat berminat mengembangkan potensi ini, kita fasilitasi melalui pembinaan dan pendampingan. Infrastruktur yang bisa disediakan, kita sediakan. Tapi kita juga harus hati-hati agar pengembangan pariwisata tidak merusak alam. Provinsi sifatnya membina dan mendampingi, bukan mengambil alih,” jelas Gubernur Elisa.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga alam sebagai amanah Tuhan. “Potensi ini luar biasa, titipan Tuhan. Kita yang hidup saat ini punya kewajiban menjaga dan melestarikannya untuk anak cucu. Masyarakat lokal yang punya hutan, laut, dan hak kelola di sini, harus mengendalikan diri, tidak serakah, dan tidak rakus. Kalau kita menjaga, generasi mendatang akan tetap bisa menyaksikan apa yang kita saksikan hari ini,” ujarnya.
Gubernur Elisa menekankan perlunya kebijaksanaan dalam pengelolaan sumber daya alam lain, termasuk potensi tambang. “Kalau kegiatan tersebut mengganggu alam, mari kita menahan diri. Prioritas utama kita adalah pariwisata. Anak cucu kita harus bisa menikmati alam ini. Kalau semua kita masyarakat mengendalikan diri, ini akan berlanjut untuk generasi berikutnya. Tapi kalau ada sikap serakah, generasi mendatang tidak akan bisa menikmati potensi ini,” jelasnya.

Selain itu, Gubernur menekankan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia lokal agar mampu mengelola potensi alam dan pariwisata secara berkelanjutan. “Tugas kita hari ini adalah mempersiapkan SDM masyarakat. Melalui pendidikan yang baik dan pembinaan, anak-anak kita bisa mengelola sumber daya alam. Dengan jasa pariwisata, daerah ini tidak hanya berkembang, tapi juga ekonomi masyarakat meningkat,” katanya.
Kunjungan kerja Gubernur dan rombongan di Raja Ampat berlangsung sejak 10–11 September 2025. Selain meninjau Gedung Geopark, agenda lainnya meliputi peresmian pengoperasian kapal perintis KM. Gandha Nusantara XI, meninjau Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Waisai yang sebelumnya terdampak banjir, melihat dari dekat proses pembangunan RSUD Tipe C, serta menyaksikan aktivitas ekonomi di Pasar Snon Bukor.
Peninjauan ini menjadi bukti komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten dalam menjaga alam, mengembangkan pariwisata, serta memperkuat kapasitas masyarakat lokal sebagai pengelola aset penting daerah.
Gubernur Elisa berharap seluruh pihak dapat bersinergi dalam menjaga keberlanjutan alam dan ekonomi, sehingga Raja Ampat tetap menjadi destinasi wisata unggulan yang memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan generasi mendatang. (Petrus Rabu)