SORONG, RajaAmpatNews– Pemerintah Kabupaten Raja Ampat bersama Komando Resor Militer (Korem) 181/PVT menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam bidang pertahanan dan pembangunan daerah. Acara berlangsung, Selasa (26 Agustus 2025) di Markas Korem 181/PVT, Kota Sorong, dipimpin Danrem 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono, S.Sos., M.M., dan Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam, S.IP., M.M., M.Ec.Dev., serta dihadiri jajaran pejabat Korem, DPRK Raja Ampat, dan pimpinan OPD terkait.
Danrem 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono, S.Sos., M.M dalam sambutannya menekankan pentingnya keterlibatan rakyat dan pemerintah daerah dalam pembangunan pertahanan.
“Pembangunan satuan pertahanan tidak dapat berjalan tanpa dukungan rakyat dan pemerintah daerah. Mengingat luasnya wilayah Indonesia, pola pertahanan diarahkan berbasis pulau-pulau besar,” ujar Danrem.
Ia menjelaskan bahwa Kementerian Pertahanan mencanangkan pembentukan 100 batalyon di seluruh Indonesia, salah satunya Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP). BTP akan dilengkapi kompi kesehatan, pertanian, konstruksi, serta kompi produksi yang diarahkan untuk membantu masyarakat.
“Batalyon TP bukan hanya untuk kepentingan pertahanan, tetapi juga sebagai motor pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sekitar,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Raja Ampat Orideko Burdam menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang dibangun bersama Korem 181/PVT. Menurutnya, kehadiran TNI memberi semangat baru bagi masyarakat Raja Ampat untuk lebih mandiri.
“Masyarakat yang selama ini bergantung pada laut mulai terdorong untuk memanfaatkan lahan darat melalui program nyata dengan dukungan dan motivasi TNI,” ujar Bupati.
Namun, ia mengingatkan adanya keterbatasan ruang kelola karena sekitar 97% wilayah Raja Ampat merupakan kawasan konservasi. “Untuk itu diupayakan penurunan status di beberapa wilayah agar masyarakat bisa mengelola lahan secara berkelanjutan,” jelasnya.
Bupati juga menegaskan target pembangunan: “Tahun ini beberapa program akan diselesaikan, dan ditargetkan seluruh pembangunan dapat tuntas pada 2026 dengan dukungan anggaran serta peran DPRK.”

Dukungan serupa disampaikan Ketua DPRK Raja Ampat, Moh. Taufik Sarasa.ST. Dirinya menegaskan DPRK Raja Ampat mendukung penuh terhadap program ini, terutama dari sisi penganggaran.
“Kami mencatat bahwa pada prinsipnya semua pihak menyetujui, dan saat ini kita menunggu tindak lanjut dalam pembahasan APBD Perubahan Tahun 2025,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kesempatan bagi putra-putri asli Papua (OAP) untuk direkrut menjadi anggota TNI. “Harapan agar dengan hadirnya batalyon ini dapat membuka kesempatan bagi putra-putri Raja Ampat untuk berkarier di bidang pertahanan negara adalah hal penting yang harus diperhatikan,” tegasnya.
Dukungan juga disampaikan Pihak PLN. Perwakilan PLN Sorong, Dody juga menyampaikan komitmen untuk mendukung penyediaan listrik bagi kebutuhan batalyon dan masyarakat sekitar.
“Untuk kebutuhan di lokasi 197, insya Allah kami siap support. Nanti kita bisa diskusikan lebih lanjut karena ada hal administratif yang perlu dipenuhi, termasuk sertifikasi,” jelasnya.
Korem 181/PVT: Rekrutmen Batalyon Baru Segera Berjalan
Kasi Pers Kasrem 181/PVT, Kolonel Inf. Yuli Eko Purwanto, S.I.P., M.I.Pol., menambahkan bahwa pembentukan batalyon baru di wilayah Korem 181/PVT merupakan langkah strategis.
“Ini kemajuan besar dalam memperkuat pertahanan sekaligus membuka peluang bagi putra-putri daerah, terutama Sorong dan Raja Ampat,” ujarnya.
Ia optimis proses rekrutmen akan berjalan baik. “Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Rekrutmen gelombang pertama sudah berjalan, disusul pendaftaran online November, dan rekrutmen resmi Januari–Februari. Target 300–400 personel diyakini tercapai dalam setahun,” jelasnya.
Kolonel Yuli juga menekankan nilai kebhinekaan: “Selain putra daerah, pengisian personel juga melibatkan prajurit dari wilayah Indonesia Barat untuk memperkuat integrasi sosial, budaya, dan persatuan bangsa.”
Acara penandatanganan MoU ditandai dengan penandatanganan NPHD, pertukaran cendera mata antara Danrem dan Bupati Raja Ampat, serta ramah tamah.
Kerja sama ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, sehingga pertahanan nasional berjalan seiring dengan pembangunan sosial-ekonomi di Kabupaten Raja Ampat.
(Petrus Rabu)