Mahasiswa KKN -PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) Gelar Festival “Sorai Waisai 2025” Di Raja Ampat

Ket: Festival “Sorai Waisai 2025”, yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kabupaten Raja Ampat.
Ket: Festival “Sorai Waisai 2025”, yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kabupaten Raja Ampat.
banner 120x600

Waisai, RajaAmpatNews – Pelabuhan Falaya Kota Waisai, Selasa (5/8/2025) menjadi saksi hangatnya perpisahan penuh makna dalam rangkaian Festival “Sorai Waisai 2025”, yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kabupaten Raja Ampat. Festival ini bukan hanya sekadar seremoni penutup, melainkan juga refleksi mendalam atas pengabdian yang telah dilakukan di empat kelurahan selama dua bulan terakhir.

Acara yang berlangsung meriah ini turut dihadiri oleh Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, S.IP,. MM,. M.Ec.Dev, Wakil Bupati Drs. Mansur Shadan, M.Si, jajaran pimpinan OPD, Polres Raja Ampat, Pos AL Raja Ampat, Mahasiswa KKN Universitas Muhamadyah Sorong , serta ratusan warga Waisai yang memenuhi pelabuhan untuk menyaksikan momentum bersejarah tersebut.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Festival, Fahri Muhammad, menjelaskan filosofi di balik tema festival: “Rakyat Berdaya, Optimalkan Potensi Gerbang dari Surga Dunia.” Menurutnya, kekuatan Waisai tidak hanya terletak pada keelokan alamnya, namun juga pada potensi masyarakatnya yang kaya akan kearifan lokal, ramah, dan tangguh.

“Kami menyadari bahwa potensi Waisai bukan sekadar cerita, melainkan kekuatan nyata. Jika dikelola dan diberdayakan dengan baik, ia akan membuka pintu masa depan yang lebih cerah,” ucap Fahri.

“Waisai mengajarkan kami arti pengabdian yang sesungguhnya — bukan sekadar menjalankan program kerja, melainkan tentang memberi, mendengarkan, dan membangun hubungan yang saling menguatkan,” lanjutnya.

Fahri juga tak kuasa menahan rasa harunya atas berlalunya waktu pengabdian yang terasa begitu cepat. Ia mengungkapkan rasa kecewa karena harus meninggalkan masyarakat yang telah menerima mereka dengan begitu hangat, bahkan sebelum sempat benar-benar mengucapkan selamat tinggal.

Dosen Pembimbing KKN-PPM UGM, Dr. Djaka Marwasta S.Si.,M.Si dalam sambutannya, turut menyampaikan rasa syukur karena kegiatan ini dapat terlaksana dengan kolaborasi bersama Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS).

“Ini adalah cita-cita kami di UGM: setiap provinsi tempat kami mengabdi, kami ingin menggandeng kampus lokal untuk bersama-sama berkontribusi. Indonesia ini terlalu luas untuk dijangkau sendiri,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa nama “Sorai Waisai” diangkat sebagai ikon pengabdian di Distrik Waisai. Kata “sorai” diambil dari bahasa Indonesia yang berarti meriah atau gegap gempita, yang menggambarkan semangat festival dan harapan besar bagi Waisai yang lebih hidup dan berwarna.

Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, S.IP,. MM,. M.Ec.Dev, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada mahasiswa KKN-PPM UGM dan berharap bahwa program-program yang telah ditinggalkan di Waisai, Salawati Utara, dan Waigeo Barat dapat dilanjutkan oleh pemerintah daerah.

“Saya tahu waktunya singkat, tapi pengaruhnya sangat besar. Semoga bayangan pengalaman ini terus membekas dan menjadi semangat baru bagi kalian. Kami siap menerima ide dan masukan dari adik-adik mahasiswa untuk melanjutkan inovasi yang telah dimulai,” tutur Bupati.

Ia menambahkan harapannya agar para mahasiswa hanya membawa pulang kenangan yang baik dari Raja Ampat, dan membuang hal-hal kurang menyenangkan “ke laut bersama ombak”.

Irnandini Putri Imroatus, Kordinator KKN-PPM UGM Tim Sorai waisai, memaparkan Laporan Kuliah Kerja Nyata Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyratak  KKN-PPM Yang telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di empat kelurahan di Distrik Waisai, yakni:

  • Kelurahan Waisai Kota
  • Kelurahan Saporodanco
  • Kelurahan Warmasen
  • Kelurahan Bonkawir

Dengan pendekatan kolaboratif dan partisipatif, mereka menyentuh lebih dari 5.700 partisipan dari berbagai kelompok masyarakat. Berikut adalah capaian program dalam enam bidang:

1. Bidang Infrastruktur

  • Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
  • Pengecatan zebra cross dan marka jalan
  • Paranet shade di fasilitas publik
  • Perancangan sistem peringatan dini (EWS)
  • Pemetaan administratif dan fungsi bangunan

2. Bidang UMKM

  • Workshop manajemen usaha & digital marketing
  • Kelas kemasan produk lokal
  • Bazar UMKM

3. Bidang Pariwisata

  • Pemetaan potensi ekowisata partisipatif
  • Pelatihan pemandu wisata
  • Festival “Soreai Ekowisata Day”

4. Bidang Kesehatan

  • Pemeriksaan kesehatan gratis
  • Edukasi pertanian rumah tangga
  • Gerakan Clean Ocean Movement

5. Bidang Pemerintahan

  • Pelatihan administrasi digital
  • Penyusunan profil wilayah
  • Musyawarah warga

6. Bidang Pendidikan

  • Fisika Ceria
  • Program “Menggapai Kampus Impian”
  • Literasi lingkungan (QR Code)
  • Edukasi globalisasi lewat Pesta Olahraga Dunia

Di akhir kegiatan, Tim Sorai menyampaikan terima kasih kepada masyarakat empat kelurahan di Waisai, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Universitas Gadjah Mada, dosen pembimbing, dan semua pihak yang telah mendukung program ini.

“Kami berharap pengabdian kecil ini bisa menjadi bagian dari langkah besar menuju kesejahteraan masyarakat pesisir Raja Ampat. Kami percaya bahwa pembangunan yang berkelanjutan berawal dari mendengarkan, memahami, dan berjalan bersama masyarakat.” (Agustinus Guntur)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page