Waisai, RajaAmpatNews- Ketua Generasi Pejuang Hak Adat Papua (GEMPHA) Provinsi Papua Barat Daya, Rojer Mambraku, menyatakan dukungannya terhadap ketegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memberantas aksi-aksi premanisme yang berkedok organisasi masyarakat (ormas) di seluruh Indonesia.
“Perintah Kapolri sudah jelas, untuk memberantas aksi premanisme maupun kejahatan lainnya yang sudah mengganggu masyarakat. Tindak tegas tanpa pandang bulu,” ujar Rojer dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).
Dukungan ini diberikan menyusul terbitnya Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/1081/IV/OPS.1.3./2025 yang ditujukan kepada seluruh jajaran Polda dan Polres untuk mengambil langkah tegas terhadap segala bentuk premanisme di wilayah masing-masing.
Rojer mengimbau masyarakat agar tidak takut melaporkan aksi premanisme yang terjadi di sekitar mereka kepada aparat kepolisian, baik secara langsung maupun melalui layanan Call Center Polri. Ia juga mengajak masyarakat memanfaatkan teknologi untuk mendokumentasikan dan menyebarkan laporan secara cepat dan tepat.
“Di zaman serba teknologi seperti sekarang, tindakan premanisme bisa langsung direkam dan dilaporkan kepada pihak berwajib,” katanya.
Secara khusus, Rojer juga meminta perhatian dari Kapolres Raja Ampat untuk meningkatkan patroli keamanan di wilayah hukum Polres Raja Ampat, khususnya di Kota Waisai, yang merupakan ibu kota kabupaten.
“Kami mendukung penuh Kapolres Raja Ampat untuk memberantas segala bentuk premanisme di Waisai agar masyarakat dapat merasakan suasana yang aman dan nyaman,” tegasnya.
Tak hanya itu, Rojer turut menyoroti aktivitas malam hari di Kota Waisai yang banyak dipadati oleh anak-anak usia sekolah. Ia menyebut, remaja yang masih duduk di bangku SLTP dan SMA kerap terlihat berkeliaran hingga larut malam di berbagai sudut kota.
“Aktivitas malam di Waisai ini rata-rata dipenuhi anak-anak usia sekolah. Mereka berkumpul hampir di setiap titik,” ungkap Rojer.

Beberapa lokasi yang sering menjadi tempat tongkrongan anak muda antara lain di Pantai WTC, Taman Kofarkor, bundaran depan Kantor Bupati, depan kompleks PLN, Tugu Selamat Datang (Puncak Bahari), dan beberapa area lain yang minim pengawasan.
Rojer berharap Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dan jajaran kepolisian dapat bersinergi memberikan perhatian serius terhadap fenomena ini. Ia menilai, langkah pencegahan dini penting untuk menciptakan rasa aman, tidak hanya bagi warga lokal, tetapi juga bagi para wisatawan yang datang ke Waisai.
“Waisai harus bebas dari premanisme dan aktivitas liar di malam hari. Ini penting demi kenyamanan masyarakat dan menjaga citra Raja Ampat sebagai destinasi wisata kelas dunia,” pungkasnya.