Hari Pertama Pendaftaran, SMA Negeri 1 Raja Ampat Diserbu 500 Calon Siswa

banner 120x600

Waisai, RajaAmpatNews — Suasana di halaman SMA Negeri 1 Raja Ampat tampak berbeda dari biasanya pada Senin pagi ini, 23 Juni 2025. Sejak matahari terbit, ratusan wajah penuh harapan memadati kawasan sekolah. Hari pertama pembukaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara offline menjadi momentum yang sangat dinanti-nantikan oleh calon siswa dan para orang tua dari berbagai penjuru Kabupaten Raja Ampat.

Data sementara mencatat, lebih dari 500 calon siswa hadir langsung untuk mendaftarkan diri pada hari pertama. Mereka datang dari wilayah pusat kota Waisai, distrik-distrik terdekat, hingga kampung-kampung terpencil.

Tingginya antusiasme ini mencerminkan besarnya minat masyarakat terhadap SMA Negeri 1 Raja Ampat—sebuah sekolah unggulan yang dikenal memiliki prestasi akademik dan non-akademik membanggakan. Sekolah ini memiliki rekam jejak panjang dalam dunia pendidikan di Papua Barat Daya dan telah melahirkan banyak lulusan yang melanjutkan pendidikan ke berbagai perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia.

Kepala Sekolah, Helena Omkarsba, S.Pd., M.Pd., dalam wawancara eksklusif, menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme para pendaftar.

“Saya sangat terharu melihat semangat luar biasa dari para orang tua dan calon siswa. Ini menunjukkan betapa besar kepercayaan masyarakat terhadap sekolah kami. Tentu ini menjadi tanggung jawab besar untuk terus menjaga mutu pendidikan dan pelayanan terbaik,” ujarnya.

Menurut Helena, jumlah pendaftar bahkan melebihi ekspektasi panitia. Namun, pihak sekolah telah mengantisipasi lonjakan tersebut dengan persiapan matang, termasuk penambahan loket pendaftaran dan penugasan petugas lapangan.

“Kami telah membentuk panitia PPDB internal jauh-jauh hari, dilengkapi dengan SOP yang ketat. Kami memastikan proses berjalan tertib, nyaman, dan manusiawi, tanpa penumpukan massa,” tambahnya.

Pendaftaran akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Sekolah membuka dua jalur utama penerimaan, yakni jalur zonasi dan jalur prestasi. Seluruh berkas pendaftaran akan diverifikasi langsung, dan para calon siswa juga akan menjalani tes kemampuan dasar serta wawancara singkat sebagai bagian dari seleksi tambahan.

“Seleksi akan dilakukan secara ketat, tetapi tetap transparan. Tidak ada titipan. Semua murni berdasarkan kualitas dan kelayakan,” tegas Helena.

Sebagai satu-satunya sekolah negeri di ibu kota kabupaten yang menyandang status “sekolah rujukan”, SMA Negeri 1 Raja Ampat terus berbenah. Fasilitas seperti laboratorium komputer, perpustakaan digital, ruang kelas modern, hingga program ekstrakurikuler unggulan terus ditingkatkan untuk menunjang kualitas pembelajaran.

Dengan lonjakan pendaftar yang begitu tinggi, pihak sekolah berkomitmen memastikan proses berjalan lancar dan semua calon siswa terlayani dengan baik.

Helena berharap, antusiasme besar ini menjadi pemicu bagi semua pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk memberikan perhatian lebih kepada sektor pendidikan di wilayah kepulauan seperti Raja Ampat.

“Pendidikan adalah fondasi masa depan Raja Ampat. Kalau kita ingin generasi muda menjadi pemimpin, pelayan masyarakat, ilmuwan, atau pelaku usaha sukses semuanya harus dimulai dari pendidikan yang berkualitas,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page