Waisai, RajaAmpatNews — SMA Negeri 1 Raja Ampat terus berbenah untuk menjawab tantangan zaman. Didukung dana hibah sebesar Rp1,5 miliar dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Pendidikan pada tahun Anggaran 2024, sekolah ini terus tampil dengan wajah baru yang lebih representatif dan siap menghadirkan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing.
Kepala SMA Negeri 1 Raja Ampat, Helena Omkarsba, S.Pd, M.Pd kepada media di Lobi SMAN1 Raja Ampat, Senin (16/6/2025) menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan hasil dari komunikasi langsung yang ia lakukan dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. Lobi itu disampaikan dengan maksud mengatasi berbagai keterbatasan yang selama ini dihadapi sekolah, terutama dalam hal fasilitas pendukung pembelajaran.
“Sudah lama kami menghadapi keterbatasan. Baik dalam hal transportasi, perangkat pembelajaran, maupun sarana penunjang digital. Syukur, tahun lalu pemerintah provinsi menjawab kebutuhan kami,” ungkap Helena Omkarsba.
Sebagai salah satu sekolah menengah atas utama di Kota Waisai—jantung Kabupaten Raja Ampat—SMA Negeri 1 Raja Ampat memikul tanggung jawab besar dalam membentuk sumber daya manusia unggul yang kelak menjadi pemimpin masa depan. Pemerintah daerah dan masyarakat menaruh harapan besar pada lembaga ini agar mampu mencetak generasi emas Raja Ampat yang berkarakter dan kompeten.

Dana hibah tahun anggaran 2024 itu telah dimanfaatkan untuk sejumlah pengadaan penting, mulai dari satu unit kendaraan roda empat yang menjadi armada operasional sekolah, setelah selama 22 tahun sekolah ini tidak memiliki kendaraan sendiri. Dalam situasi darurat, seperti saat siswa sakit, pihak sekolah sebelumnya harus menyewa mobil, yang menguras anggaran cukup besar.
Digitalisasi pembelajaran juga menjadi prioritas utama. Sebanyak 32 unit infokus telah dipasang di setiap kelas, ditambah satu unit Videotron di ruang lobi yang menggantikan fungsi spanduk dalam setiap kegiatan atau rapat. Videotron kedua direncanakan akan dipasang di area luar sekolah.
Pengadaan lainnya mencakup 40 unit komputer, ruang laboratorium baru, serta pemasangan CCTV di seluruh ruang kelas untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan lingkungan belajar. Pembangunan fasilitas fisik juga dilakukan, seperti area parkir guru dan siswa, papan nama sekolah, serta dua unit televisi 65 inci—masing-masing digunakan untuk jadwal pembelajaran digital dan kegiatan podcast sekolah.
Program podcast sekolah dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun ajaran baru, bersamaan dengan deklarasi Sekolah Sehat dan Sekolah Anti Pungli. Peluncuran ini semula direncanakan pertengahan tahun, namun ditunda karena Kepala Dinas Pendidikan sedang menjalankan tugas di provinsi.
Menjawab arah kebijakan pendidikan daerah, sejak tahun ini SMA Negeri 1 Raja Ampat juga tidak lagi memungut biaya apapun dalam proses penerimaan siswa baru. Seperti diberitakan Raja Ampat News sebelumnya, kebijakan ini diambil untuk mendukung visi Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dalam mewujudkan pendidikan gratis, adil, dan berkualitas bagi seluruh anak-anak daerah.

Tak berhenti di situ, SMA Negeri 1 Raja Ampat tengah merancang terobosan untuk tahun 2025: pembangunan aula besar yang mampu menampung 1.500 unit komputer. Upaya ini dilakukan demi memastikan pelaksanaan UTS dan UAS berbasis digital berjalan lancar, serta mengurangi ketergantungan siswa pada penggunaan gawai pribadi dalam kegiatan evaluasi.
“Kami menyadari pentingnya peran teknologi dalam pendidikan saat ini. Karena itu kami terus mengevaluasi dan mencari solusi jangka panjang. Harapan kami, bantuan seperti ini tidak berhenti di sini, tapi bisa berkelanjutan, baik dari provinsi maupun dari sumber lain di luar BOS,” jelasnya.
Dengan semangat kolaborasi, komitmen untuk maju, dan dukungan nyata dari pemerintah, SMA Negeri 1 Raja Ampat kini bergerak menjadi sekolah percontohan yang bukan hanya unggul dalam fasilitas, tetapi juga dalam visi—mewujudkan pendidikan yang inklusif, modern, dan bermutu tinggi untuk seluruh anak Raja Ampat.