Yenanas, Raja Ampat News –Pelatihan bongkar pasang mesin tempel yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Raja Ampat selama empat hari di Kampung Yenanas, Distrik Batanta Selatan, resmi ditutup pada Kamis (26/6/2025). Kegiatan yang bertujuan meningkatkan kapasitas teknis nelayan lokal ini menandai akhir rangkaian pelatihan dengan sesi ujian tertulis, pembagian hadiah, sertifikat, serta bantuan alat kerja.
Pelatihan ini dimulai dengan sesi teori dan praktik pada hari pertama, kemudian dilanjutkan dengan praktik intensif selama dua hari berikutnya. Di hari keempat, seluruh peserta mengikuti ujian tertulis sebagai evaluasi akhir untuk menilai pemahaman dan keterampilan mereka setelah mengikuti pelatihan.

Kegiatan penutupan berlangsung meriah dan penuh antusias. Para peserta terbaik yang berhasil meraih nilai tertinggi mendapatkan penghargaan berupa uang pembinaan dan kado menarik yang dikemas rapi oleh panitia. Hadiah ini diberikan kepada juara 1 hingga juara 3, serta juara harapan 1 hingga 3. Selain itu, seluruh peserta juga menerima sertifikat sebagai bukti telah mengikuti pelatihan secara tuntas.
Tidak hanya itu, Dinas Perikanan Kabupaten Raja Ampat turut memberikan bantuan berupa satu set alat pancing dan peralatan bongkar pasang mesin tempel berupa kunci mekanik kepada masing-masing peserta, sebagai bentuk dukungan lanjutan agar ilmu yang diperoleh dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Acara penutupan dipimpin langsung oleh Kepala Distrik Batanta Selatan, Lit Nikson Dey, A.Md, didampingi oleh petugas penyuluh perikanan Katrince Watem, S.Pi, Sekretaris Kampung Yenanas Hans Person Sawoy, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Perikanan Raja Ampat Nani Iriani Tamima, S.Pi, instruktur mekanik Ari Mayor, serta panitia dan seluruh peserta pelatihan.
Dalam sambutan penutupnya, Lit Nikson Dey menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Dinas Perikanan Raja Ampat yang telah memfasilitasi pelatihan ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut ke kampung-kampung lainnya.

“Saya harap kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini. Sertifikat yang diterima bukan hanya untuk disimpan atau dijadikan alas tidur, tapi benar-benar dimanfaatkan. Ilmu yang Bapak-Bapak dapatkan harus bisa berguna bagi keluarga, kampung, dan masyarakat,” tegasnya.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu menjadi pionir dalam perawatan dan perbaikan mesin tempel di kampung masing-masing, serta dapat meningkatkan kemandirian nelayan dalam menunjang aktivitas perikanan mereka sehari-hari.