Waisai, RajaAmpatNews— Sebanyak 53 mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Sorong resmi diterima untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kabupaten Raja Ampat. Acara penerimaan berlangsung di Aula Wayag, Kantor Bupati Raja Ampat, Rabu (16/7/2025), dengan penuh semangat dan kehangatan.
Sambutan resmi yang seharusnya disampaikan langsung oleh Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam, .S.IP.,MM.,M.Ec. Dev. dibacakan oleh Wakil Bupati Raja Ampat, Drs. Mansyur Syahdan, M.Si. Hal ini karena Bupati sedang menjalankan tugas penting di luar daerah yang tidak dapat diwakilkan. Meski demikian, pesan semangat dan harapan besar dari Bupati tetap terasa menyentuh seluruh peserta dan undangan.

Dalam sambutan tersebut, Bupati Orideko melalui Wakil Bupati Mansyur menekankan bahwa kehadiran para mahasiswa KKN ini bukan sekadar kegiatan seremonial kampus, melainkan menjadi awal kolaborasi nyata antara dunia akademik dan pemerintah daerah demi kemajuan Raja Ampat yang berkelanjutan.
“Raja Ampat sebagai Mahkota Keanekaragaman Hayati Laut menyimpan keindahan yang luar biasa, tetapi juga memiliki tantangan besar. Kehadiran adik-adik mahasiswa ini adalah bagian dari solusi inovatif untuk menjawab tantangan tersebut,” ujar Wakil Bupati membacakan sambutan.

Para mahasiswa akan terjun langsung ke empat kelurahan di Distrik Waisai Kota, yaitu Kelurahan Sapordanco, Waisai Kota, Warmasen, dan Bonkawir. Misi mereka cukup luas dan mendalam: membantu memberdayakan masyarakat, menggali potensi ekonomi lokal berbasis kearifan tradisional, meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan dan pelatihan, serta ikut menjaga kelestarian alam Raja Ampat yang sudah mendunia.
Selain itu, Wakil Bupati juga mengingatkan para mahasiswa agar selalu menjaga nama baik almamater, menghormati adat dan budaya setempat, serta membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menyampaikan apresiasi kepada pihak kampus dan dosen pendamping atas terciptanya kerja sama ini. Harapannya, kolaborasi ini dapat terus berlanjut, bukan hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam penelitian dan pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
“Kami yakin, dengan kerja keras, doa, dan semangat kebersamaan, program KKN ini akan membawa manfaat besar bagi mahasiswa, kampus, dan masyarakat Raja Ampat,” tutup Wakil Bupati.

Sementara itu, Lukman Rais, S.Sos., M.Si., selaku dosen pendamping KKN UM Sorong, dalam sambutannya juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Kepala Distrik Waisai Kota, serta pimpinan empat kelurahan tempat mahasiswa akan ditempatkan. Ia juga menyampaikan permohonan maaf dari Rektor UM Sorong yang berhalangan hadir dalam acara pelepasan ini.
Lukman menjelaskan bahwa KKN Tematik kali ini, yang diberi nama “KKN 3T”, memiliki lima tema utama: teknologi, ekonomi, pendidikan, penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta kesehatan. Total mahasiswa tersebar sebagai berikut: 14 orang di Kelurahan Sapordanco, 13 orang di Kelurahan Waisai Kota, 13 orang di Warmasen, dan 13 orang di Bonkawir.
“Kegiatan KKN ini seharusnya bukan hanya menjadi agenda akademik semata, tetapi juga kesempatan bagi adik-adik mahasiswa untuk belajar langsung dari masyarakat, tumbuh, dan berkontribusi nyata,” ujar Lukman.
Ia juga menekankan pentingnya bersinergi dengan pemerintah kabupaten, distrik, dan kelurahan agar seluruh program kerja yang dirancang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
“Saya percaya mahasiswa KKN mampu beradaptasi; di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Jagalah nama baik almamater dan juga nama baik pemerintah Raja Ampat yang telah menerima kalian dengan tangan terbuka,” pesannya.
Dengan semangat yang membara, ke-53 mahasiswa UM Sorong ini resmi memulai perjalanan mereka sebagai agen perubahan di tanah Raja Ampat. Melalui pengabdian dan inovasi, mereka diharapkan dapat meninggalkan jejak kebaikan demi masa depan Raja Ampat yang lebih baik, lestari, dan berkelanjutan.