Waisai, Raja Ampat News,- Sabtu cerah, 28 Juli 2025 menjadi awal pelaksanaan program pengabdian lapangan bagi Tim KKN-PPM UGM Periode II Tahun 2025 yang tergabung dalam Tim Sorai Waisai. Setelah lebih dari tiga hari melakukan observasi awal dan menjalin silaturahmi dengan berbagai pihak termasuk empat kelurahan, dinas terkait, serta tokoh masyarakat setempat, tim mulai memasuki tahap pelaksanaan kegiatan langsung di tengah masyarakat Distrik Wayalimbit, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.
Hari pengabdian diawali dengan kunjungan ke sebuah kawasan yang disebut masyarakat lokal sebagai Kalibiru. Wilayah ini dikenal memiliki sumber air jernih berwarna biru yang dikelilingi vegetasi alami. Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari telusur alam dan pemetaan potensi wilayah yang menjadi dasar penyusunan program kerja. Melalui pengamatan langsung terhadap kondisi lingkungan, aksesibilitas, serta keterlibatan masyarakat sekitar, tim mulai menyusun strategi pengembangan potensi pariwisata lokal berbasis partisipatif.
Setelah dari Kalibiru, Tim Sorai Waisai melanjutkan kegiatan dengan berpartisipasi dalam sesi mengajar bersama Komunitas Ruang Belajar Wayalimbit. Komunitas ini digerakkan oleh pemuda-pemudi lokal yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak-anak di wilayah pesisir. Fokus utamanya adalah menyediakan wadah belajar calistung (baca, tulis, hitung), bahasa Inggris, dan pengenalan teknologi dasar seperti TIK bagi anak-anak usia PAUD hingga SMP. Dalam kesempatan ini, tim Sorai Waisai turut berperan sebagai relawan pengajar dan pendamping belajar. Keikutsertaan ini diharapkan menjadi awal dari jalinan kolaborasi antara mahasiswa dan komunitas lokal dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan penuh semangat. Anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi meskipun sinar matahari cukup terik menyinari, begitu pula para relawan yang tampak memiliki dedikasi besar terhadap kemajuan pendidikan di kampungnya. Keterlibatan langsung tim KKN menjadi pengalaman yang memperkaya pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat secara langsung, khususnya dalam bidang pendidikan dasar dan penguatan kapasitas generasi muda.
Sore hari, tim kembali ke Waisai Kota untuk mempersiapkan agenda penting selanjutnya, yakni pertemuan silaturahmi bersama para kepala desa se-Distrik Waisai. Pertemuan berlangsung pada malam hari pukul 20.00 WIT, bertempat di area terbuka Taman Hutan Rakyat (Tahura) Waisai. Acara ini dikemas secara santai namun bermakna, sebagai upaya awal menjalin kedekatan antara tim KKN dan jajaran pemerintah desa, setelah sebelumnya bertemu secara formal pada acara penerimaan Tim KKN (25 Juni 2025).
Dalam pertemuan tersebut, tim memperkenalkan profil dan tujuan pelaksanaan KKN-PPM, sekaligus menyampaikan rencana program yang akan dijalankan selama masa pengabdian. Suasana hangat dan penuh keterbukaan terasa sepanjang diskusi. Para kepala desa menyampaikan berbagai potensi yang dimiliki wilayah masing-masing, serta sejumlah tantangan sosial, lingkungan, dan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Pertukaran gagasan ini menjadi landasan penting bagi tim dalam menyusun program kerja yang tepat sasaran dan selaras dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol komitmen kolaboratif antara mahasiswa dan pemerintah desa. Pertemuan ini menjadi momentum awal yang positif dalam menciptakan komunikasi dua arah yang berkelanjutan selama masa pengabdian berlangsung. Melalui rangkaian kegiatan padat selama 24 jam ini, Tim Sorai Waisai menunjukkan keseriusan dalam menjalankan pengabdian yang tidak hanya hadir secara administratif, tetapi juga menyatu dengan semangat dan dinamika masyarakat setempat. Dengan pendekatan partisipatif dan berbasis potensi lokal, tim berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi yang berdampak, solutif, dan berkelanjutan bagi masyarakat Raja Ampat.
